BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Apotek adalah suatu tempat untuk melakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran perbekalan kefarmasian serta memberikan informasi obat kepada pasien.
Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu mata kuliah yang harus diikuti oleh mahasiswa/i Akademi Farmasi Dinas Kesehatan Pemerintah Aceh pada semester akhir. Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di apotek berlangsung selama satu bulan, yakni dimulai dari tanggal 14 Maret – 10 April 2013 dengan masa praktek 23 hari kerja. Para mahasiswa/i harus hadir tepat waktu setiap hari senin hingga sabtu. Selama Praktek Kerja Lapangan (PKL) berlangsung, mahasiswa/i dibimbing dan diarahkan oleh Asisten Apoteker atau Apoteker yang ada di apotek tersebut agar mampu melaksanakan tugas kefarmasian yang dijalankan di apotek.
B. Tujuan PKL di Apotek
Praktek Kerja Lapangan (PKL) di apotek bertujuan agar mahasiswa/i dapat mengaplikasikan di lapangan ilmu yang didapat di bangku kuliah dan untuk mengetahui serta mampu melaksanakan tugas kefarmasian di apotek. Mahasiswa juga mengetahui bagaimana pengelolaan obat di apotek yang mencakup perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, evaluasi, pelaporan, dan pemusnahan obat kadaluarsa atau rusak.
C. Manfaat Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Manfaat dari Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini sangatlah besar terutama bagi mahasiswa/i, dimana mahasiswa/i dapat langsung mengaplikasikan semua ilmu ataupun teori yang telah didapat selama berada di bangku kuliah. Mahasiswa/i juga bisa membandingkan perbedaan yang didapat antara teori dengan praktek langsung di lapangan.
BAB II
TINJAUAN KHUSUS APOTEK SENTRAL
A. SEJARAH APOTEK SENTRAL
Apotek Sentral adalah salah satu apotek swasta yang terletak di kota Lhokseumawe tepatnya di jalan Perdagangan No.73 .
Apotek sentral telah berdiri selama lebih kurang 14 tahun, tepatnya sejak tanggal 31 Mei 1999 dengan SIA No:114/Kanwil/Izin/RA-3/V/1999. Apoteker pengelola apotek yaitu Bapak Drs. Azmi Syarif, Apt dan pemilik sarana apotek yaitu Bapak Jailani A. Bakar.
B. LOKASI PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
Praktek Kerja Lapangan (PKL) berlangsung di apotek Sentral yang terletak di dekat terminal lama kota Lhokseumawe, tepatnya beralamat di Jalan Perdagangan No. 73 Kota Lhokseumawe. Telepon : (0645)-43216, Fax : (0645)-43732, yang juga merupakan lokasi yang sangat strategis untuk dijangkau oleh masyarakat.
C. KEPEGAWAIAN DAN STRUKTUR KERJA
Dalam melaksanakan pelayanan kefarmasian tentunya Apotek Sentral mempunyai susunan kepegawaian dan struktur kerja , karena dengan adanya struktur kerja akan memudahkan dalam pengawasan pelaksanaan tugas dari masing-masing karyawan.
Apotek sentral mempunyai karyawan sebanyak 11 orang , yang terdiri dari 1 orang apoteker yang bertugas mengawasi perencanaan dan pembelian obat di apotek , mengawasi pemberian obat kepada pasien, mengawasi pemeriksaan obat kadaluarsa, mengawasi laporan dari resep narkotika dan psikotropika, menandatangani surat dan pembelian obat-obatan golongan narkotika dan psikotropika, mengecek tempat penyimpanan obat narkotika dan psikotropika, mengecek stok obat narkotika dan psikotropika, melakukan pemesanan obat bebas dan obat bebas terbatas, serta mengawasi kerja dari tenaga farmasi .
5 orang Asisten Apoteker (AA) lulusan SAA yang bertugas melaksanakan perencanaan dan pembelian obat di apotek, melakukan peracikan obat dan pemberian obat kepada pasien , melakukan pemeriksaan obat yang telah kadaluarsa , dan memberikan informasi obat kepada pasien.
6 orang karyawan non asisten apoteker yang terdiri dari 2 orang juru resep, 1 orang yang bertugas di gudang serta 1 karyawan yang menjual obat bebas.
D. RUANG LINGKUP KERJA
1. DISIPLIN
Kunci yang menentukan berkembangnya kemajuan suatu apotek adalah kedisiplinan. Apotek Sentral melayani masyarakat dari hari senin sampai sabtu mulai pukul 08.00 WIB sampai pada pukul 22.30 WIB. Sedangkan pada hari minggu buka dari pukul 08.00 WIB sampai pukul 20.30 WIB. Apotek Sentral sangat mengutamakan kedisiplinan karyawan serta bertanggung jawab penuh sehingga terwujud kerja sama yang baik agar dapat meningkatkan mutu dari suatu apotek.
2. SHIFT
Jadwal kerja karyawan pada Apotek Sentral dibagi menjadi 2 shift yaitu shift pagi dari pukul 08.00 sampai pukul 15.00 WIB, sedangkan shift siang dari pukul 15.00 sampai pada pukul 22.30 WIB.
E. MANAJEMEN APOTEK
Manajemen Apotek adalah manajemen farmasi yang diterapkan di apotek. Sekecil apapun apotek tetap harus mempunyai manajemen karena dengan adanya manajemen pada suatu apotek tersebut maka akan memberikan dampak yang positif dan juga sangat menentukan keberhasilan serta kemajuan dari apotek itu sendiri. Manajemen apotek berfungsi untuk mencapai tujuan yang diharapkan apotek dengan bantuan dari orang-orang/karyawan yang berada di apotek tersebut.
Apotek Sentral juga mempunyai manajemen yang mengatur pengelolaan obat dimulai dari perencaanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, penyerahan obat kepada pasien, evaluasi, pelaporan hingga pemusnahan perbekalan farmasi yang tidak bisa dipakai lagi. Manajemen di apotek Sentral sudah mengatur dan membagi tugas setiap karyawan sehingga menjadi jelas dalam pelaksanaannya.
F. GAMBARAN PENATAAN RUANG DAN SEDIAAN FARMASI
Apotek Sentral mempunyai 5 ruangan yaitu ruangan depan /ruang tunggu, 1 ruangan peracikan obat, 1 ruangan belakang, 1 ruangan tempat penyimpanan obat yang berada di tingkat atas, serta 1 ruangan penyimpanan alat kesehatan.
Penataan sediaan farmasi /obat-obatan yang terdapat di apotek Sentral terletak pada rak yang disusun menurut abjad. Sediaan narkotika dan psikotropika diletakkan pada lemari khusus yang terpisah, sedangkan sedian yang tidak tahan suhu ruangan diletakkan di dalam lemari pendingin.
G. REKANAN PENYALURAN OBAT
Rekanan penyalur obat ke apotek Sentral diantaranya yaitu :
1. PT. Kimia Farma
2. PT. Enserval Putera Megatrading
3. PT. Millenium Pharmacon International
4. PT. Bina San Prima
5. PT. Universal
6. PT. Parit Padang
7. PT. Indo Farma
8. PT. Anugerah Pharmindo Lestari
9. PT. Anugerah Argon Medika
10. PT. Mensa Bina Sukses
11. PT. Rajawali
12. PT. Sawah Besar
13. PT. Dosmi Roha
H. PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI DI APOTEK
1. PERENCANAAN
Apotek Sentral membuat perencanaan untuk pemesanan obat setiap hari dimana jika terjadi kekosongan stok suatu jenis obat, maka akan langsung dilakukan pemesanan ke PBF tertentu.
2. PENGADAAN
Pengadaan di apotek Sentral dilakukan dari PBF resmi Lhokseumawe, Medan, dan Banda Aceh. Obat yang akan dipesan akan dicatat pada surat pesanan (SP) yang telah ditandatangani oleh apoteker pengelola apotek.
3. PENERIMAAN
Setiap barang pesanan sediaan farmasi yang diterima, maka karyawan apotek akan melakukan pengecekan kembali. Pengecekan dilakukan untuk memastikan apakah barang yang dikirim sesuai dengan pesanan, kesesuaian dari jumlah satuan dalam tiap kemasan, tidak kadaluarsa, serta barang yang diterima tidak mengalami kerusakan.
4. PENYIMPANAN
Penyimpanan adalah suatu kegiatan menyimpan dan memelihara obat dengan cara menempatkan obat-obatan yang diterima pada tempat yang dinilai aman dari pencurian serta gangguan fisik yang dapat merusak mutu obat. tujuannya untuk memelihara mutu dan keamanan obat. Di apotek Sentral penyimpanan dilakukan sedemikian rupa dalam suatu ruangan sehingga memudahkan karyawan pada saat pencarian obat yang dibutuhkan serta terjaga mutunya.
5. EVALUASI
Di Apotek Sentral evaluasi dilakukan setiap hari untuk mengecek jumlah obat serta menjaga mutu, keamanan, dan stok obat.
6. PELAPORAN
Pelaporan di apotek Sentral dibuat langsung oleh Apoteker Pengelola Apotek. Pelaporan untuk obat-obatan golongan Narkotika dan Psikotropika dilakukan setiap awal bulannya.
Laporan Penerimaan dan Pemakaian obat gologan Narkotika ditujukan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Kota dengan tembusan ke BPOM (Balai Pengawasan Obat dan Makanan) Banda Aceh dan Dinas Kesehatan Provinsi. Sedangkan Laporan Penerimaan dan Pemakaian obat golongan Psikotropika ditujukan kepada BPOM (Balai Pengawasan Obat dan Makanan) provinsi dengan tembusan ke Dinas Kesehatan Provinsi Aceh dan Dinas Kesehatan kota Lhokseumawe.
7. PEMUSNAHAN
Pemusnahan resep dilakukan setiap 3 tahun sekali, sedangkan untuk pemusnahan obat yang rusak dilakukan jika terdapat obat-obatan yang kadaluarsa dilakukan oleh Apoteker dengan disaksikan oleh Asisten Apoteker, dan Staf Dinas Kesehatan atau jika tidak dilakukan pemusnahan maka obat-obatan tersebut akan dikembalikan kepada PBF asalnya .
I. PELAYANAN KEFARMASIAN
1. RESEP
Apotek Sentral melayani semua jenis resep kecuali resep dari Askes, Jamsostek, dan JKA. Resep yang masuk langsung dibawa ke ruang peracikan kemudian dihitung harganya terlebih dahulu dan diberitahukan kepada pasien , apabila pasien menyetujui maka resep tersebut dikerjakan. Resep yang masuk ke Apotek Sentral diberi penomoran agar memudahkan karyawan dalam melakukan pengecekan ulang pada malam hari.
2. SWAMEDIKASI
Apotek Sentral juga melayani pasien yang membeli obat tanpa resep dokter yaitu untuk golongan obat bebas dan obat bebas terbatas. Obat yang dibeli bebas dicatat pada potongan kertas beserta harganya, kemudian disimpan dengan rapi untuk dilakukan pengecekan pada keesokan hari.
3. PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO)
Setiap pasien yang datang ke Apotek Sentral baik yang membawa resep dokter ataupun yang membeli obat secara bebas diberikan informasi oleh Asisten Apoteker tentang cara pemakaian dan indikasi obat pada saat pembelian.
BAB III
PEMBAHASAN
1. MASALAH
1. Belum dapat mengingat dengan tepat dimana letak obat
2. Mempunyai sedikit kesulitan pada saat membaca resep dokter yang tulisannya kurang jelas.
3. Kesulitan pada saat pengambilan obat yang tersedia pada rak alfabetis pada awal PKL
4. Belum dapat mengingat nama, indikasi, kontraindikasi, dosis, dan efek samping dalam satu jenis obat.
2. HAMBATAN
1. Mengingat banyaknya resep yang masuk ke apotek setiap harinya membuat mahasiswa tidak mempunyai cukup waktu untuk menelaah indikasi, kontraindikasi, dan efek samping masing-masing obat yang tertera di resep.
A. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
Dalam menghadapi masalah dan hambatan di atas maka alternatif untuk mengatasi masalah tersebut adalah :
1. Mahasiswa/i harus sesering mungkin membaca dan memperhatikan letak setiap obat baik dalam bentuk sediaan salap, injeksi, syrup, dan tablet sehingga lebih mudah mengetahui dimana letak obat yang diperlukan.
2. Jika ada resep dokter yang kurang dipahami dikarenakan tulisannya yang kurang jelas, ditanyakan terlebih dahulu kepada Asisten Apoteker.
3. Mahasiswa harus sering membaca setiap resep yang masuk agar dapat mengerti obat-obatan apa saja yang tertera di resep.
4. Mahasiswa juga harus memperhatikan bagaimana cara membuat salinan resep dengan dibimbing oleh Asisten Apoteker.
5. Sering membaca buku ISO dan brosur-brosur obat yang terdapat di Apotek.
6. Sering bertanya kepada Asisten Apoteker yang ada di apotek apabila ada resep yang kurang di pahami.
7. Jika stok obat yang dibutuhkan kosong, maka diberitahukan kepada karyawan atau Asisten apoteker yang mempunyai wewenang di Apotek agar dapat mengisi kekosongan obat tersebut.
B. FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Ada beberapa faktor yang sangat mendukung pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di apotek Sentral Lhokseumawe, diantaranya adalah :
1. Mahasiswa/i sebelumnya telah dibekali ilmu pengetahuan dan keterampilan ilmu kefarmasian melalui pendidikan Akademik.
2. Adanya kerja sama yang baik antara mahasiswa/i PKL dengan karyawan yang ada di Apotek Sentral dalam melaksanakan PKL ini.
3. Keinginan dan motivasi mahasiswa/i dalam melaksanakan PKL demi memperoleh pengalaman kerja dan ilmu pengetahuan yang lebih.
4. Adanya Pembimbing di lapangan sehingga memudahkan mahasiswa/i dalam berkonsultasi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan PKL.
5. Hubungan yang baik antara karyawan di apotek dengan mahasiswa/i PKL sehingga terciptanya suasana kerja yang nyaman.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Apotek Sentral adalah sebuah apotek swasta yang terletak di Kota Lhokseumawe tepatnya di jalan Perdagangan No. 73, Telp : (0645)-43216, Fax : (0645)-43732.
2. Apotek Sentral menggunakan sistem FEFO (First Expired First Out) dalam hal pendistribusian obat.
3. Apotek Sentral melayani setiap pasien dengan resep dokter maupun tanpa resep dokter.
4. Penataan sediaan obat pada Apotek Sentral disusun secara alfabetis.
5. Obat-obatan yang tersedia pada Apotek Sentral merupakan obat-obatan umum yang biasa diresepkan oleh dokter.
6. Pemesanan obat dilakukan melalui beberapa Pendagang Besar Farmasi (PBF).
7. Dengan adanya PKL ini, mahasiswa/i lebih banyak mengerti serta memahami fungsinya sebagai Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) di masa yang akan datang.
8. Praktek Kerja lapangan ini lebih mengutamakan mahasiswa/i untuk terjun langsung kelapangan sehingga dapat membedakan antara teori dengan praktek.
9. Dengan adanya Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini maka telah memberikan ilmu yang bermanfaat bagi mahasiiswa/i yang melaksanakan PKL.
B. SARAN
1. Kepada karyawan Apotek Sentral diharapkan agar dapat lebih menjaga kerapian susunan letak obat.
2. Peningkatan kedisiplinan dan kerja sama antar karyawan sangat diperlukan agar kinerja dalam suatu apotek dapat berjalan dengan baik dan maksimal.
3. Kami harapkan segala sesuatu yang telah dicapai oleh Apotek Sentral selama ini harus tetap dipertahankan agar selalu menjadi yang terbaik.
4. Untuk kedepannya diharapkan kerja sama antara Apotek Sentral dengan Akademi Farmasi Dinas Kesehatan Pemerintah Aceh dapat terus dipertahankan.