Jumat, 31 Oktober 2014

LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN di APOTEK SENTRAL


BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan (PKL)

     Apotek adalah suatu tempat untuk melakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran perbekalan kefarmasian serta memberikan informasi obat kepada pasien.

    Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu mata kuliah yang harus diikuti oleh mahasiswa/i Akademi Farmasi Dinas Kesehatan Pemerintah Aceh pada semester akhir. Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di apotek berlangsung selama satu bulan, yakni dimulai dari tanggal 14 Maret – 10 April 2013 dengan masa praktek 23 hari kerja. Para mahasiswa/i harus hadir tepat waktu setiap hari senin hingga sabtu. Selama Praktek Kerja Lapangan (PKL) berlangsung, mahasiswa/i dibimbing dan diarahkan oleh Asisten Apoteker atau Apoteker yang ada di apotek tersebut agar mampu melaksanakan tugas kefarmasian yang dijalankan di apotek.

B. Tujuan PKL di Apotek

Praktek Kerja Lapangan (PKL) di apotek bertujuan agar mahasiswa/i dapat mengaplikasikan di lapangan ilmu yang didapat di bangku kuliah dan untuk mengetahui serta mampu melaksanakan tugas kefarmasian di apotek. Mahasiswa juga mengetahui bagaimana pengelolaan obat di apotek yang mencakup perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, evaluasi, pelaporan, dan pemusnahan obat kadaluarsa atau rusak.

C. Manfaat Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Manfaat dari Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini sangatlah besar terutama bagi mahasiswa/i, dimana mahasiswa/i dapat langsung mengaplikasikan semua ilmu ataupun teori yang telah didapat selama berada di bangku kuliah. Mahasiswa/i juga bisa membandingkan perbedaan yang didapat antara teori dengan praktek langsung di lapangan.



BAB II
TINJAUAN KHUSUS APOTEK SENTRAL


A. SEJARAH APOTEK SENTRAL

    Apotek Sentral adalah salah satu apotek swasta yang terletak di kota Lhokseumawe tepatnya di jalan Perdagangan No.73 .

   Apotek sentral telah berdiri selama lebih kurang 14 tahun, tepatnya sejak tanggal 31 Mei 1999 dengan SIA No:114/Kanwil/Izin/RA-3/V/1999. Apoteker pengelola apotek yaitu Bapak Drs. Azmi Syarif, Apt dan pemilik sarana apotek yaitu Bapak Jailani A. Bakar.

B. LOKASI PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

    Praktek Kerja Lapangan (PKL) berlangsung di apotek Sentral yang terletak di dekat terminal lama kota Lhokseumawe, tepatnya beralamat di Jalan Perdagangan No. 73 Kota Lhokseumawe. Telepon : (0645)-43216, Fax : (0645)-43732, yang juga merupakan lokasi yang sangat strategis untuk dijangkau oleh masyarakat.

C. KEPEGAWAIAN DAN STRUKTUR KERJA

  Dalam melaksanakan pelayanan kefarmasian tentunya Apotek Sentral mempunyai susunan kepegawaian dan struktur kerja , karena dengan adanya struktur kerja akan memudahkan dalam pengawasan pelaksanaan tugas dari masing-masing karyawan.

    Apotek sentral mempunyai karyawan sebanyak 11 orang , yang terdiri dari 1 orang apoteker yang bertugas mengawasi perencanaan dan pembelian obat di apotek , mengawasi pemberian obat kepada pasien, mengawasi pemeriksaan obat kadaluarsa, mengawasi laporan dari resep narkotika dan psikotropika, menandatangani surat dan pembelian obat-obatan golongan narkotika dan psikotropika, mengecek tempat penyimpanan obat narkotika dan psikotropika, mengecek stok obat narkotika dan psikotropika, melakukan pemesanan obat bebas dan obat bebas terbatas, serta mengawasi kerja dari tenaga farmasi .

   5 orang Asisten Apoteker (AA) lulusan SAA yang bertugas melaksanakan perencanaan dan pembelian obat di apotek, melakukan peracikan obat dan pemberian obat kepada pasien , melakukan pemeriksaan obat yang telah kadaluarsa , dan memberikan informasi obat kepada pasien.

      6 orang karyawan non asisten apoteker yang terdiri dari 2 orang juru resep, 1 orang yang bertugas di gudang serta 1 karyawan yang menjual obat bebas.


D. RUANG LINGKUP KERJA

1. DISIPLIN

     Kunci yang menentukan berkembangnya kemajuan suatu apotek adalah kedisiplinan. Apotek Sentral melayani masyarakat dari hari senin sampai sabtu mulai pukul 08.00 WIB sampai pada pukul 22.30 WIB. Sedangkan pada hari minggu buka dari pukul 08.00 WIB sampai pukul 20.30 WIB. Apotek Sentral sangat mengutamakan kedisiplinan karyawan serta bertanggung jawab penuh sehingga terwujud kerja sama yang baik agar dapat meningkatkan mutu dari suatu apotek.


2. SHIFT

       Jadwal kerja karyawan pada Apotek Sentral dibagi menjadi 2 shift yaitu shift pagi dari pukul 08.00 sampai pukul 15.00 WIB, sedangkan shift siang dari pukul 15.00 sampai pada pukul 22.30 WIB.

E. MANAJEMEN APOTEK

         Manajemen Apotek adalah manajemen farmasi yang diterapkan di apotek. Sekecil apapun apotek tetap harus mempunyai manajemen karena dengan adanya manajemen pada suatu apotek tersebut maka akan memberikan dampak yang positif dan juga sangat menentukan keberhasilan serta kemajuan dari apotek itu sendiri. Manajemen apotek berfungsi untuk mencapai tujuan yang diharapkan apotek dengan bantuan dari orang-orang/karyawan yang berada di apotek tersebut.

    Apotek Sentral juga mempunyai manajemen yang mengatur pengelolaan obat dimulai dari perencaanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, penyerahan obat kepada pasien, evaluasi, pelaporan hingga pemusnahan perbekalan farmasi yang tidak bisa dipakai lagi. Manajemen di apotek Sentral sudah mengatur dan membagi tugas setiap karyawan sehingga menjadi jelas dalam pelaksanaannya.


F. GAMBARAN PENATAAN RUANG DAN SEDIAAN FARMASI

      Apotek Sentral mempunyai 5 ruangan yaitu ruangan depan /ruang tunggu, 1 ruangan peracikan obat, 1 ruangan belakang, 1 ruangan tempat penyimpanan obat yang berada di tingkat atas, serta 1 ruangan penyimpanan alat kesehatan.

      Penataan sediaan farmasi /obat-obatan yang terdapat di apotek Sentral terletak pada rak yang disusun menurut abjad. Sediaan narkotika dan psikotropika diletakkan pada lemari khusus yang terpisah, sedangkan sedian yang tidak tahan suhu ruangan diletakkan di dalam lemari pendingin.


G. REKANAN PENYALURAN OBAT

Rekanan penyalur obat ke apotek Sentral diantaranya yaitu :

1. PT. Kimia Farma
2. PT. Enserval Putera Megatrading
3. PT. Millenium Pharmacon International
4. PT. Bina San Prima
5. PT. Universal
6. PT. Parit Padang
7. PT. Indo Farma
8. PT. Anugerah Pharmindo Lestari
9. PT. Anugerah Argon Medika
10. PT. Mensa Bina Sukses
11. PT. Rajawali
12. PT. Sawah Besar
13. PT. Dosmi Roha


H. PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI DI APOTEK

1. PERENCANAAN

   Apotek Sentral membuat perencanaan untuk pemesanan obat setiap hari dimana jika terjadi kekosongan stok suatu jenis obat, maka akan langsung dilakukan pemesanan ke PBF tertentu.

2. PENGADAAN

      Pengadaan di apotek Sentral dilakukan dari PBF resmi Lhokseumawe, Medan, dan Banda Aceh. Obat yang akan dipesan akan dicatat pada surat pesanan (SP) yang telah ditandatangani oleh apoteker pengelola apotek.

3. PENERIMAAN
    Setiap barang pesanan sediaan farmasi yang diterima, maka karyawan apotek akan melakukan pengecekan kembali. Pengecekan dilakukan untuk memastikan apakah barang yang dikirim sesuai dengan pesanan, kesesuaian dari jumlah satuan dalam tiap kemasan, tidak kadaluarsa, serta barang yang diterima tidak mengalami kerusakan.

4. PENYIMPANAN
     Penyimpanan adalah suatu kegiatan menyimpan dan memelihara obat dengan cara menempatkan obat-obatan yang diterima pada tempat yang dinilai aman dari pencurian serta gangguan fisik yang dapat merusak mutu obat. tujuannya untuk memelihara mutu dan keamanan obat. Di apotek Sentral penyimpanan dilakukan sedemikian rupa dalam suatu ruangan sehingga memudahkan karyawan pada saat pencarian obat yang dibutuhkan serta terjaga mutunya.

5. EVALUASI

      Di Apotek Sentral evaluasi dilakukan setiap hari untuk mengecek jumlah obat serta menjaga mutu, keamanan, dan stok obat.


6. PELAPORAN

     Pelaporan di apotek Sentral dibuat langsung oleh Apoteker Pengelola Apotek. Pelaporan untuk obat-obatan golongan Narkotika dan Psikotropika dilakukan setiap awal bulannya.

     Laporan Penerimaan dan Pemakaian obat gologan Narkotika ditujukan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Kota dengan tembusan ke BPOM (Balai Pengawasan Obat dan Makanan) Banda Aceh dan Dinas Kesehatan Provinsi. Sedangkan Laporan Penerimaan dan Pemakaian obat golongan Psikotropika ditujukan kepada BPOM (Balai Pengawasan Obat dan Makanan) provinsi dengan tembusan ke Dinas Kesehatan Provinsi Aceh dan Dinas Kesehatan kota Lhokseumawe.

7. PEMUSNAHAN

      Pemusnahan resep dilakukan setiap 3 tahun sekali, sedangkan untuk pemusnahan obat yang rusak dilakukan jika terdapat obat-obatan yang kadaluarsa dilakukan oleh Apoteker dengan disaksikan oleh Asisten Apoteker, dan Staf Dinas Kesehatan atau jika tidak dilakukan pemusnahan maka obat-obatan tersebut akan dikembalikan kepada PBF asalnya .


I. PELAYANAN KEFARMASIAN

1. RESEP

       Apotek Sentral melayani semua jenis resep kecuali resep dari Askes, Jamsostek, dan JKA. Resep yang masuk langsung dibawa ke ruang peracikan kemudian dihitung harganya terlebih dahulu dan diberitahukan kepada pasien , apabila pasien menyetujui maka resep tersebut dikerjakan. Resep yang masuk ke Apotek Sentral diberi penomoran agar memudahkan karyawan dalam melakukan pengecekan ulang pada malam hari.

2. SWAMEDIKASI

       Apotek Sentral juga melayani pasien yang membeli obat tanpa resep dokter yaitu untuk golongan obat bebas dan obat bebas terbatas. Obat yang dibeli bebas dicatat pada potongan kertas beserta harganya, kemudian disimpan dengan rapi untuk dilakukan pengecekan pada keesokan hari.

3. PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO)

     Setiap pasien yang datang ke Apotek Sentral baik yang membawa resep dokter ataupun yang membeli obat secara bebas diberikan informasi oleh Asisten Apoteker tentang cara pemakaian dan indikasi obat pada saat pembelian.




BAB III
PEMBAHASAN


1. MASALAH

1. Belum dapat mengingat dengan tepat dimana letak obat

2. Mempunyai sedikit kesulitan pada saat membaca resep dokter yang tulisannya kurang jelas.

3. Kesulitan pada saat pengambilan obat yang tersedia pada rak alfabetis pada awal PKL

4. Belum dapat mengingat nama, indikasi, kontraindikasi, dosis, dan efek samping dalam satu jenis obat.



2. HAMBATAN

1. Mengingat banyaknya resep yang masuk ke apotek setiap harinya membuat mahasiswa tidak mempunyai cukup waktu untuk menelaah indikasi, kontraindikasi, dan efek samping masing-masing obat yang tertera di resep.



A. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

Dalam menghadapi masalah dan hambatan di atas maka alternatif untuk mengatasi masalah tersebut adalah :

1. Mahasiswa/i harus sesering mungkin membaca dan memperhatikan letak setiap obat baik dalam bentuk sediaan salap, injeksi, syrup, dan tablet sehingga lebih mudah mengetahui dimana letak obat yang diperlukan.

2. Jika ada resep dokter yang kurang dipahami dikarenakan tulisannya yang kurang jelas, ditanyakan terlebih dahulu kepada Asisten Apoteker.

3. Mahasiswa harus sering membaca setiap resep yang masuk agar dapat mengerti obat-obatan apa saja yang tertera di resep.

4. Mahasiswa juga harus memperhatikan bagaimana cara membuat salinan resep dengan dibimbing oleh Asisten Apoteker.

5. Sering membaca buku ISO dan brosur-brosur obat yang terdapat di Apotek.

6. Sering bertanya kepada Asisten Apoteker yang ada di apotek apabila ada resep yang kurang di pahami.

7. Jika stok obat yang dibutuhkan kosong, maka diberitahukan kepada karyawan atau Asisten apoteker yang mempunyai wewenang di Apotek agar dapat mengisi kekosongan obat tersebut.



B. FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


Ada beberapa faktor yang sangat mendukung pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di apotek Sentral Lhokseumawe, diantaranya adalah :

1. Mahasiswa/i sebelumnya telah dibekali ilmu pengetahuan dan keterampilan ilmu kefarmasian melalui pendidikan Akademik.

2. Adanya kerja sama yang baik antara mahasiswa/i PKL dengan karyawan yang ada di Apotek Sentral dalam melaksanakan PKL ini.

3. Keinginan dan motivasi mahasiswa/i dalam melaksanakan PKL demi memperoleh pengalaman kerja dan ilmu pengetahuan yang lebih.

4. Adanya Pembimbing di lapangan sehingga memudahkan mahasiswa/i dalam berkonsultasi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan PKL.

5. Hubungan yang baik antara karyawan di apotek dengan mahasiswa/i PKL sehingga terciptanya suasana kerja yang nyaman.




BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN


A. KESIMPULAN

1. Apotek Sentral adalah sebuah apotek swasta yang terletak di Kota Lhokseumawe tepatnya di jalan Perdagangan No. 73, Telp : (0645)-43216, Fax : (0645)-43732.

2. Apotek Sentral menggunakan sistem FEFO (First Expired First Out) dalam hal pendistribusian obat.

3. Apotek Sentral melayani setiap pasien dengan resep dokter maupun tanpa resep dokter.

4. Penataan sediaan obat pada Apotek Sentral disusun secara alfabetis.

5. Obat-obatan yang tersedia pada Apotek Sentral merupakan obat-obatan umum yang biasa diresepkan oleh dokter.

6. Pemesanan obat dilakukan melalui beberapa Pendagang Besar Farmasi (PBF).

7. Dengan adanya PKL ini, mahasiswa/i lebih banyak mengerti serta memahami fungsinya sebagai Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) di masa yang akan datang.

8. Praktek Kerja lapangan ini lebih mengutamakan mahasiswa/i untuk terjun langsung kelapangan sehingga dapat membedakan antara teori dengan praktek.

9. Dengan adanya Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini maka telah memberikan ilmu yang bermanfaat bagi mahasiiswa/i yang melaksanakan PKL.


B. SARAN

1. Kepada karyawan Apotek Sentral diharapkan agar dapat lebih menjaga kerapian susunan letak obat.

2. Peningkatan kedisiplinan dan kerja sama antar karyawan sangat diperlukan agar kinerja dalam suatu apotek dapat berjalan dengan baik dan maksimal.

3. Kami harapkan segala sesuatu yang telah dicapai oleh Apotek Sentral selama ini harus tetap dipertahankan agar selalu menjadi yang terbaik.

4. Untuk kedepannya diharapkan kerja sama antara Apotek Sentral dengan Akademi Farmasi Dinas Kesehatan Pemerintah Aceh dapat terus dipertahankan.


Kamis, 30 Oktober 2014

PENYAKIT KELAMIN DAN AIDS

PENDAHULUAN
Penyakit pada sistem reproduksi manusia disebabkan oleh virus,jamur,ataupun bakteri. Pada umumnya,penyakit kelamin ditularkan melalui transfusi darah,jarum suntik yang tidak steril,persalinan,asi,hubungan seksual.

Jenis-jenis penyakit kelamin

HERPES SIMPLEK
Herpes simplek disebabkan oleh herpes simplek virus 2 (HSV2) adalah penyakit herpes yang umum menyerang kulit kelamin,pangkal paha,dan daerah sekitarnya. lebih mudah menulari kaum wanita daripada kaum pria karena virus ini lebih mudah menulari bagian genital kaum wanita.

GONOREA
Gonorea adalah penyakit infeksi akut yang menyerang selaput lendir pada uretra,servicks,rectum,sendi,tulang,faring,dan mata. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseria Gonorrhoeae. Resiko penularan dari laki-laki ke perempuan lebih tinggi daripada sebaliknya.

SIFILIS
Adalah infeksi yang sangat menular yang disebabkan oleh bakteri berbentuk spiral,Treponema pallidum.Sifilis dapat disembuhkan pada tahap-tahap awal infeksi,tetapi apbila dibiarkan penyakit ini dapat menjadi infeksi yang sistemik dan kronik. Infeksi sifilis dibagi menjadi 3 fase :
•Sifilis primer
•Sifilis sekunder
•Sifils tersier

KANDIDIASIS GENITALIS
Suatu infeksi jamur pada vagina atau penis yang disebabkan oleh jamur Candida albicans,secara normal ditemukan di mulut , tenggorokan,usus,dan kulit laki-laki dan perempuan sehat. Biasanya laki-laki terjangkit infeksi melalui kontak seksual dengan perempuan yang mengidap kandidiasis .

GEJALA-GEJALA
•Timbul bintik kemerahan yang lama-kelaman akan mengelupas dan mengeluarkan cairan
•Uretris
•Sekret vagina
•Sering berkemih
•Limfangitis
•Kelainan kulit
•Meningitis ( untuk sifilis)
•Flor albus
•Iritasi hebat pada vagina
•Keseringan ada yang asimtomatik

DIAGNOSA
•Anamnesis
•Pemeriksaan lab dengan mengambil apusan eksudat tempat terjadi infeksi kemudian dilakukan pewarnaan
•Pemeriksaan darah di lab
•Pembiakan dari semua empat kemungkina terjadi infeksi
•Uji serologik

PENULARAN
•Kontak seksual
•Penularan neonatus
•Persalinan


Pengobatan Herpes Simplek Obat Generik

Nama Obat dan Dosis

  • Acyclovir tab 200,400 mg

              4 dd 200 mg


  • Famsiklovir tab 250 mg

              oral 3 dd 250mg slm 7 hr


  • Valasiklovir tab

               oral 3dd 250mg slm 7 hr


  • Acyclovir salap

                Dioleskan pada bagian yang sakit


Pengobatan Gonorea Obat Generik

Nama Obat Dan Dosis


  • Sefuroksim inj 1 g /vial

                1 x 1,5g i.m/i.v

  • Sefotaksim inj 1 g /vial

                 Single dose 250mg

  • Sefuroksim axetil inj 750mg/vial

                  Single dose 1g

  • Doksisiklin tab 100 mg

                  2 dd 1oo mg selama 7hari

  • Seftriakson inj 1 g / vial

                  125-250mg IV dss tunggal


Pengobatan Kandidiasis Obat Generik:

Nama Obat Dan Dosis


  • Klotrimazol tab 100 mg

                   200 mg tab vaginal mlm hari slm 3 hari

  • Ketokonazol tab 200mg

                   2 dd/oral slm 5hr

  • Flukonazol iv 100 ml

                    150mg dosis tunggal

  • Itrakonazol tab 100 mg

                     1dd 200mg slm 3hr

PENCEGAHAN
•Tidak melakukan hubungan seksual sembarangan
•Memakai pengaman ( tidak begitu membantu)
•Setia pada satu pasangan
•Untuk ibu hamil yang terinfeksi gonoroe tidak dianjurkan melahirkan dengan normal
•penderita harus diobati sampai tuntas
•Higiene seksual dan terapi pencegahan sesudah hubungan seksual
•pencegahan mekanik dengan menggunakan kondom, tidak memberikan hasil yang memuaskan.
•Menjaga kebersihan organ reproduksi
•Hindari pakaian dalam yang ketat
•Pemakaian pil KB harus dihentikan selama pengobatan karena akan memperburuk infeksi

AIDS
Penyakit ini disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia,sehingga penderita AIDS menjadi rentan terhadap berbagai infeksi.
HIV dapat diisolasi dari darah, cairan serebrospinalis, semen, air mata, sekresi vagina atau serviks, urine, ASI, dan air liur. Penularan terjadi paling efisien melalui darah dan semen.

Gejala-gejala
•Merasa kelelahan yang berkepanjangan
•Demam dan berkeringat pada malam hari tanpa sebab yang jelas
•Batuk yang tidak sembuh-sembuh disertai sesak nafas berkepanjangan
•Diare atau mencret terus menerus selama 1 bulan
•Bintik-bintik yang berwarna keungu-unguan yang tidak biasa
•Berat badan menurun secara drastis lebih dari 10% tanpa alasan yang jelas dalam 1 bulan
•Pembesaran kelenjar secara menyeluruh di leher dan lipatan paha

Diagnosa:
•Uji ELISA (enzyme-linked immunosorbent assay)
•Tes darah di laboratorium

Penularan :
•Melalui darah
•Melalui cairan semen
•Melalui cairan vagina pada wanita
•Melalui air susu ibu (ASI)

Pencegahan
•Jika melalukan tranfusi darah, mintalah kepastian bahwa darah yang diterima bebas HIV
•Gunakan alat suntik sekali pakai
•Hindari mabuk-mabukan dan narkotik yang membuat anda lupa diri.
•Tidak melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang tidak anda ketahui dengan jelas kesehatannya.

Pengobatan Aids Obat Generik 

Nama Obat Dan Dosis


  • Zidovudin 100 mg

                Oral 4-5 dd 120-240mg

  • Didanosin tab 50, 100 mg

                Oral 2 dd 125-200mg ac

  • Zalcitabin

                Oral 3 dd 0,75 mg ac

  • Lamivudin tab 100 mg

                2 dd 20-40mg

  • Nevirapin

                1 dd 200mg selama 14 hari


Rabu, 29 Oktober 2014

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM IMUNITAS MANUSIA

BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Salah satu sistem terpenting yang terus menerus melakukan tugas dan kegiatan dan tidak pernah melalaikan tugas-nya adalah sistem kekebalan tubuh atau biasa kita sebut dengan sistem imun. Sistem ini melindungi tubuh sepanjang waktu dari semua jenis penyerang yang berpotensi menimbulkan penyakit pada tubuh kita. Ia bekerja bagi tubuh bagaikan pasukan tempur yang mempunyai persenjataan lengkap. Setiap sistem, organ, atau kelompok sel di dalam tubuh mewakili keseluruhan di dalam suatu pembagian kerja yang sempurna.

Sistem imun diperlukan sebagai pertahanan tubuh terhadap infeksi. Berbagai komponen system imun bekerja sama dalam sebuah respon imun. Apabila seseorang secara imunologis terpapar pertama kali dengan antigen kemudian terpapar lagi dengan antigen yang sama, maka akan timbul respon imun sekunder yang lebih efektif. Reaksi tersebut dapat berlebihan dan menjurus ke kerusakan individu mempunyai respon imun yang menyimpang.Sistem kekebalan tubuh sangat mendasar peranannya bagi  kesehatan, tentunya harus disertai dengan pola makan sehat, cukup berolahraga, dan terhindar dari masuknya senyawa beracun ke dalam tubuh. Kondisi sistem kekebalan tubuh menentukan kualitas hidup.

            Tubuh manusia akan selalu terancam oleh paparan bakteri, virus, parasit, radiasi matahari, dan polusi. Stress emosional atau fisiologis dari kejadian ini adalah tantangan lain untuk mempertahankan tubuh yang sehat. Biasanya kita dilindungi oleh system pertahanan tubuh.

             Sistem imun adalah system perlindungan pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme.Gejala menurunnya daya tahan tubuh sering kali terabaikan sehingga timbul berbagai penyakit infeksi. Sejak dasawarsa 1960 perhatian terhadap teknik imunisasi makin meningkat. Dewasa ini, imunisasi telah menjadi amat terkenal sebagai metoda pilihan untuk penentuan analit secara kuantitatif. Imunisasi telah masuk ke dalam banyak cabang dan disiplin dari penelitian ilmiah terutama yang berkaitan dengan subyek biologis.

B.      Tujuan
1. Agar lebih memahami sistem kekebalan tubuh/system imun
2. Agar menambah wawasan dan memperbanyak ilmu



C.      Manfaat
Dari makalah ini diharapkan dapat membantu pembaca dalam meningkatkan pengetahuan kesehatan, yang merupakan aspek dasar dalam kehidupannya. Dalam makalah ini akan membahas bagaimana cara menjaga imun dan daya tahan tubuh yang stabil sebagai dasar untuk mencegah berbagai macam penyakit.





BAB II
PEMBAHASAN

            Sistem Imun (bahasa Inggris:immune system) adalah system perlindungan pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme. Jika  system kekebalan bekerja dengan benar, system ini akan melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus, serta menghancurkan sel kanker dan zat asing lain dalam tubuh. Jika system kekebalan melemah, kemampuannya melindungi tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan patogen, termasuk virus yang menyebabkan demam dan flu, dapat berkembang dalam tubuh. Sistem kekebalan juga memberikan pengawasan terhadap sel tumor,dan terhambatnya system ini juga telah dilaporkan meningkatkan resiko terkena beberapa jenis kanker. (5)

A.  Fungsi sistem imun:
1. Pembentuk kekebalan tubuh.
2. Penolak dan penghancur segala bentuk benda asing yang masuk ke dalam tubuh.
3. Pendeteksi adanya sel abnormal, infeksi dan patogen yang membahayakan.
4. Penjaga keseimbangan komponen dan fungsi tubuh. (9)


B.  Organ Yang Terlibat Dalam Sistem Kekebalan Tubuh  
Sistem imunitas manusia berhubungan erat dengan sistem limfatik, karena itu organ organ yang berperan disini adalah organ-organ sistem limfatik. Dibagi menjadi dua, yaitu :

               I.     Organ limfatik primer

1.Timus
Gambar 2.1. Kelenjar Timus

Suatu jaringan limfatik yang terletak di sepanjang trakea di rongga dada bagian atas. Fungsinya memproses limfosit muda menjadi T limfosit.
2. Sumsum Tulang


Gambar 2. 2. Sumsum Tulang Belakang

          Jaringan lunak yang ditemukan pada rongga interior tulang yang merupakan tempat produksi sebagian besar sel darah baru. Sumsum tulang merupakan jaringan limfatik karena memproduksi limfosit muda yang akan diproses pada timus atau tempat-tempat lainnya untuk menjadi limfosit T atau limfosit B. (2)

          I.          Organ limfatik sekunder

1.      Tonsil

Gambar 2. 3. Tonsil

Jaringan lymphatic yang terdiri dari kumpulan-kumpulan limposit .

Fungsi : Memproduksi lymphatic dan antibodi yang kemudian akan masuk ke dalam cairan lymph.

Tonsil terletak pada :
1)Dinding dalam nosopharynx  (tonsila pharingea )
2)Fosa tonsilaris di samping-belakang lidah (tonsil palatina)
3)Di bawah lidah (tonsila liqualis)

Tonsil bukan merupakan kelenjar karena tidak memiliki pembuluh lymph afferent, oleh sebab itu tonsil tidak menyaring cairan lympha. (6)

1.Nodus Limfa

Gambar  2. 4. Nodus Limfa

Adalah titik di sepanjang pembuluh limfa yang memiliki ruang (sinus) yang mengandung limfosit dan makrofag.

Nodus limfa berfungsi sebagai:

          Penyaring mikroorganisme dalam limfe ketika cairan tersebut melewati nodus. Jadi bila jaringan terinfeksi, nodus limfatik bisa menjadi bengkak dan nyeri bila ditekan. Apabila infeksinya ringan, imfeksi tersebut akan diatasi oleh sel-sel nodus sehinggar nyeri serta bengkak mereda. Apabila infeksinya berat, organesme penyebab infeksi akan menyebabkan peradangan akut dan destruksi sehingga terbentuklah abses di dalam nodus tersebut. Apabila bakteri tidak berhasil dirusak oleh nodus, bakteria tersebut dapat masuk ke dalam aliran limfe dan menginfeksi sirkulasi sistemik dan menimbulkan septikemia. (3)

1.Memproduksi limfosit baru untuk aliran darah. Sel-sel di dalam nodus bermultiplikasi secara konstan dan sel-sel yang baru terbentuk akan dibawa oleh cairan limfe.
2. Nodus dapat memproduksi beberapa antibodi dan antitoksin untuk mencegah infeksi. (10)


Gambar 2. 5. Limpa

Limpa ialah sebuah kelenjar berwarna ungu tua yang terletak di sebelah kiri abdomen di daerah hipogastrium kiri di bawah iga kesembilan, sepuluh, dan sebelas. Limpa berdekatan pada fundus dan permukaan luarnya menyentuh diafragma. Limpa menyentuh ginjal kiri, kelokan kolon di kiri atas, dan ekor pankreas.

           Limpa terdiri atas struktur jaringan ikat . Diantara jalinan-jalinan itu terbentuk isi limpa atau pulpa yang terdiri atas jaringan limfe dan sejumlah besar sel darah. Limpa dibungkus oleh kapsul yang terdiri atas jaringan kolagen dan elastis yang terdiri dan beberapa serabut otot halus. Serabut otot halus ini berperram- seandainya ada- sangat kecil bagi limpa manusia. Dari kapsul itu keluar tajuk-tajuk trabekulae yang masuk ke dalam jaringan limpa dan membaginya ke dalam beberapa bagian.

            Pembuluh darah limpa masuk dan keluar melalui hilum yang berada di permukaan dalam. Pembuluh-pembuluh darah itu menuangkan isinya langsung ke dalam pulpa, sehingga darahnya dapat bercampur dengan unsur-unsur limpa dan tidak seperti pada organ-organ yang lain dipisahkan oleh pembuluh darah. Disini tidak terdapat sistem kapiler biasa. Tetapi langsung berhubungan dengan sel-sel limpa. Darah yang mengalir dalam limpa dikumpulkan lagi oleh sistem sinus yang bekerja seperti vena dan yang mengantarkannya ke dalam cabang-cabang vena. Cabang-cabang ini bersatu dan membentuk vena limpa (vena lenalis). Vena ini membawa darahnya masuk ke peredaran  gerbang (peredaran portal) dan diantarkan ke hati.

Fungsi limpa :

1. Sewaktu masa janin limpa membentuk sel darah merah dan mungkin pada orang dewasa juga masih mengerjakannya bila sumsum tulang rusak.
2.  Sel darah merah yang sudah rusak dipisahkan dari sirkulasi.
3.  Limpa juga menghasilkan limfosit.
4.  Diperkirakan juga limpa bertuigas menghancurkan sel darah putih dan trombosit.
5.   Sebagai bagian dari sistema retikulo endoteleal ,limpa juga terlibat dalam perlindungan terhadap penyakit dan menghasilkan zat-zat antibodi. (10)

2. 6. Sistem Imunitas

C.  Sistem Pertahan Tubuh

       Pertahanan tubuh ada 2 yaitu pertahanan tubuh non spesifik dan pertahanan tubuh spesifik.

1.    Pertahanan tubuh non spesifik (Natural / Imunitas Bawaan)

       Dikatakan tidak spesifik karena berlaku untuk semua organisme dan memberikan perlindungan umum terhadap berbagai jenis agent. Secara umum pertahanan tubuh non spesifik ini terbagi menjadi pertahanan fisik, mekanik dan kimiawi.

Lapisan pertahanan tubuh non spesifik  dibagi menjadi dua, yaitu :

                         I. Lapisan Pertama

A.  Pertahanan fisik

Pertahanan tubuh non spesifik dengan pertahanan fisik dalam tubuh manusia antara lain adalah:

a) Kulit, kulit yang utuh menjadi salah satu garis pertahanan pertama karena sifatnya yang permeable terhadap infeksi berbagai organisme.


b)Asam laktat, dalam keringat dan sekresi sebasea dalam mempertahankan pH kulit tetap rendah, sehingga sebagian besar mikroorganisme tidak mampu  bertahan hidup dalam kondisi ini.

c)Cilia, mikroorganisme yang masuk saluran nafas diangkut keluar oleh gerakan  silia yang melekat pada sel epitel.

d)Mukus, membrane mukosa mensekresi mucus untuk menjebak mikroba dan partikel asing lainnya serta menutup masuk jalurnya bakteri/virus.

e)Granulosit, mengenali mikroba organisme sebagai musuh dan menelan serta menghancurkan mereka.

Gambar 2. 8 Leukosit


f)Proses inflamasi, invasi jaringan oleh mikroorganisme merangsang respon inflamasi pada tubuh dengan tanda inflamasi yaitu kemerahan, panas,pembengkakan, nyeri, hilangnya fungsi dan granulosit dan mikroorganisme nosit keluar.


B.  Pertahanan mekanik

Pertahanan tubuh non spesifik dengan cara pertahanan mekanik antara lain adalah:
a.Bersin, reaksi tubuh karena ada benda asing (bakteri, virus, benda dan lain-lain yang masuk hidung) reaksi tubuh untuk mengeluarkan dengan bersin.
b.Bilasan air mata, saat ada benda asing produksi air mata berlebih untuk mengeluarkan benda tersebut.
c.Bilasan saliva, kalau ada zat berbahaya produksi saliva berlebih untuk menetralkan.
d.Urin dan feses, jika berlebih maka respon tubuh untuk segera mengeluarkannya.

C.   Pertahanan kimiawi

Pertahanan tubuh non spesifik dengan cara kimiawi antara lain adalah:
a.Enzim dan asam dalam cairan pencernaan berfungsi sebagai pelindung bagi tubuh.
b.HCL lambung, membunuh bakteri yang tidak tahan asam.
c.Asiditas vagina, membunuh bakteri yang tidak tahan asam.
d.Cairan empedu, membunuh bakteri yang tidak tahan asam. (1)

                    I. Lapisan kedua

A.Seluler

a.Natural Kiler
Adalah leukosit yang berjaga di sistem peredaran darah dan limfatik. Sel ini mampu melisis sel kanker dan sel terinfeksi virus.

b.Sel fagosit
Sel fagosit terdiri atas neutrofil, monosit dan makrofag. Sel fagosit menghancurkan antigen dengan mekanisme fagositosis.

B.Interferon

Interferon adalah protein yang dihasilkan sel tubuh yang diserang virus. Interferon berfungsi memperingatkan sel lain di sekitarnya akan bahaya suatu antigen. Interferon mampu menghambat jumlah sel yang terinfeksi, karena mengubah sel di sekitarnya menjadi tidak dikenali antigen

C.  Inflamasi

Adalah peradangan jaringan yang merupakan reaksi cepat terhadap suatu kerusakan.
Fungsi inflamasi:
 1.Membunuh antigen yang masuk.
 2.Mencegah penyebaran infeksi.
 3.Mempercepat proses penyembuhan

1.Pertahanan tubuh spesifik (Pertahanan Tubuh Didapat)
Dikatakan spesifik karena hanya terbatas pada satu mikroorganisme dan tidak memberikan proteksi terhadap mikroorganisme yang tidak berkaitan. Pertahanan ini di dapat melalui pejanan terhadap agen infeksi spesifik sehingga jaringan tubuh membentuk system imun.
            Komponen sistem imun yang paling utama adalah pada bagian ini yaitu leukosit.
Kekebalan tubuh yang didapat dibagi menjadi dua , yaitu :

A.Kekebalan Humoral
Imunitas humoral adalah imunitas yang diperankan oleh sel limfosit B dengan atau tanpa bantuan sel imunokompeten lainnya. Tugas sel B akan dilaksanakan oleh imunoglobulin yang disekresi oleh sel plasma. Terdapat lima kelas imunoglobulin yang kita kenal, yaitu IgM, IgG, IgA, IgD, dan IgE.

Pembentukan kekebalan humoral dilakukan setelah respon imun non-spesifik berhasil dilakukan.
1)Fragmen antigen yang telah difagositosis tidak dicerna oleh sel fagosit.
2)Fragmen tersebut kemudian ditampilkan pada sel fagosit untuk diambil pesannya oleh sel T helper melalui molekul MHC kelas II.
3)Pesan mengenai fragmen antigen kemudian dikirimkan oleh sel T helper kepada sel B.  Sel limfosit B akan membentuk kekebalan humoral dengan membelah diri.

 Macam-macam sel limfosit B:
1)Sel B memori, diprogram untuk mengingat dan mengenali antigen spesifik apabila menyerang tubuh sewaktu-waktu.
2)Sel B plasma, mensekresikan antibodi dan hidup selama 4-5 hari.

B. Kekebalan Dimediasi Sel
Pembentukan kekebalan diperantarai sel dilakukan jika respon imun non-spesifik gagal menahan antigen masuk ke tubuh.
Kekebalan diperantarai sel dibentuk dari mekanisme penghancuran antigen  oleh sel limfosit T.
1) Antigen yang lolos dari sel fagosit akan difagositosis oleh sel-sel tubuh.
2) yang telah difagositosis tidak dicerna oleh sel-sel tubuh.
3) Fragmen tersebut kemudian ditampilkan pada sel tubuh untuk diambil pesannya oleh sel T sitotoksik melalui molekul MHC kelas I.

Sel limfosit T akan membentuk kekebalan diperantarai sel dengan melisis sel tubuh yang diserang sehingga mengalami apoptosis. Kekebalan ini tidak menghasilkan antibodi.

Macam-macam sel limfosit T:
1)Sel T memori, diprogram untuk mengingat dan mengenali antigen spesifik apabila menyerang tubuh sewaktu-waktu.
2)Sel T helper , mengontrol pembelahan sel B, pembentukan antibodi dan aktivasi sel T.
3)Sel T sitotoksik (pembunuh), melisis sel tubuh yang diserang antigen.
4)Sel T supresor, menurunkan respon imun yang lebih dari cukup. (5)


D.  Reaksi Hipersensitivitas (7)
       Adalah suatu respon imun yang tidak diinginkan yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan sebagai akibat paparan (antigen) terhadap substrat yang secara intrinsik sebenarnya tidak berbahaya.

       Penggolongannya menurut  Gells dan Coombs , yaitu :
Penggolongan

Contoh
Tipe I
Immediate Hypersentivity
Drug allergy (termasuk
anaphylaxis shock)
Hay fever
Tipe II
Antibody mediated
cytotoxicity
Anemia hemolitik
Tipe III
Immune compleks
Auto imun
Tipe IV
Cell–mediated Hypersentivity
Dermatitis kontak,
TBC

      
E.   Penyakit yang menyerang   sistem kekebalan tubuh

a)      Nama penyakit : HIV-AIDS

AIDS, merupakan suatu sindrom atau penyakit yang disebabkan oleh virus HIV(Human Immunodeficiency Virus).Pada tubuh manusia, virus HIV hanya menyerang sel yang memiliki protein tertentu .Protein itu ialah yang terdapat pada sel darah putih T4, yaitu sel darah putih yang berperan menjaga system kekebalan tubuh.Apabila virus HIV menginfeksi tubuh, manusia akan mengalami penurunan system kekebalan tubuh.Akibatnya, para penderita HIVAIDS akan mudah terinfeksi berbagai jenis penyakit. Penderita HIV positif umumnya masih dapat hidup dengan normal dan tampak sehat, tetapi dapat menularkan virus HIV.
Penderita AIDS adalah penderita HIV positif yang telah menunjukkan gejala penyakit AIDS. Waktu yang dibutuhkan seorang penderita HIV positif untuk menjadi penderita AIDS relative lama, yaitu antara 510 tahun.Bahkan ada penderita HIV positif yang seumu hidupnya tidak menjadi penderita AIDS.Ha ltersebut dikarenakan virus HIV didalam tubuh membutuhkan waktu untuk menghancurkan system kekebalan tubuh penderita.Ketika system kekebalan tubuh sudah hancur,penderita HIV positif akan menunjukkan gejala  penyakit AIDS.

b)Patofisiologi

Supaya terjadi infeksi, virus harus masuk ke dalam sel, dalam hal ini sel darah putih. Materi genetik virus yang dimasukkan ke dalam DNA sel yang terinfeksi. DI dlam sel, virus berkembang biak pada akhirnya menghancurkan sel serta melepaskan partikel virus yang baru. Partikel virus yang baru kemudian menginfeksi limfosit lainnya dan menghancurkannya. Virus menempel pada limfosit yang memiliki satu reseptor protein yang disebut CD4 yang terdapat di selaput bagian luar.
Sel-sel yang memiliki reseptor biasanya, disebut sel CD4+ atau limfosit penolong. Limfosit T penolong berfungsi mengaktifkan dan mengatur sel-sel lain pada sistem kekebalan (misalnya limfosit B, makrofag dan limfosit T sitotoksik) yang semuanya membantu menghancurkan sel-sel ganas dan organesme asing. Infeksi HIV menyebabkan hancurnya limfosit T penolong, sehingga terjadi kelemahan sistem tubuh dalam melindungi dirinya terhadap infeksi dan kanker.

c) Farmakoterapi

Obat-obatan HIV AIDS :
1.NRTI (nucleoside atau nucleotide  reserve transcriptase inhibitor)
2.NNRTI (non nucleoside reserve transcriptase inhibitor)
3.PI (protease inhibitor)

Dari tekniknya, virus AIDS sulit berpindah. Kontak secara kebetulan di dudukan toilet, bersentuhan, berjabat tangan, memencet tombol pintu, setelah ditengarai menjadi saluran penularan AIDS. Padahal pengertian ini salah besar. AIDS ditularkan melalui transfusi darah. Virus ditemukan di darah, mani, kelenjar vagina, urin, air susu, air ludah dan air mata. Biasanya kulit sudah cukup untuk menghentikan masuknya virus. Tapi jika cairan di tubuh anda, virus langsung masuk ke tubuh anda dan untuk itu bisa menular.
Meskipun virus AIDS ditemukan pada kelenjar air ludah, ciuman dipertimbangkan bukanlah faktor beresiko penularan AIDS. Tidak ada catatan penularan dengan cara ini. Cairan yang beresiko tinggi adalah darah dan mani, dan pada tingkat yang lebih rendah, kelenjar vagina. Jika kulit anda luka, itu bisa menjadi tempat masuknya virus AIDS.
Lebih mudah lagi penularan AIDS melalui anal seks karena lubang anus lebih menyenangkan daripada vagina. Sebaliknya, butiran kelenjar juga dihasilkan lubang vagina selagi berhubungan intim. Ini adalah jalur langsung menuju darah buat virus AIDS. Ini bisa terjadi pada anda. Jika penis anda panas atau kulit terluka, virus langsung bisa masuk ke dalam darah.
Para ahli mengemukakan bahwa anda tidak harus berhubungan seks dengan memaksa atau kekerasan. Hindari memasukkan obyek yang besar ke dalam vagina atau anus. Gunakanlah kondom bersih dan sederhana.

Gambar 2. 9.  bentuk  Virus HIV AIDS

                                                
e)Pencegahan

1.Tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah.
2.Tidak bergonta-ganti pasangan.
3. Menghindari pemakaiaan obat-obatan terlarang.
4. Penggunaan jarum suntik hanya sekali pakai.
5. Ibu yang positif HIV dianjurkan untuk tidak menyusui bayinya.
6. Penderita HIV jangan melakukan donor darah.
7. Setiap melakukan transfusi darah, darah dipastikan benar-benar terbebas dari HIV. (10)





BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN DAN SARAN
A.  Kesimpulan
Dari pembahasan makalah diatas maka di dapat kesimpulan sebagai berikut:
1.Imunologi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi imunitas. Imunologi berasal dari ilmu kedokteran dan penelitian awal akibat dari imunitas sampai penyakit. Sebutan imunitas yang pertama kali diketahui adalah selama wabah Athena tahun 430 SM. Thucydides mencatat bahwa orang yang sembuh dari penyakit sebelumnya dapat mengobati penyakit tanpa terkena penyakit sekali lagi.
2.Sistem kekebalan atau sistem imun adalah sistem perlindungan pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme.
3.Sistem imun berfungsi sebagai pelindung tubuh dari invasi penyebab penyakit, menghancurkan dan menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan virus, serta tumor) yang masuk ke dalam tubuh.
4.Respons imun adalah respons tubuh berupa suatu urutan kejadian yang kompleks terhadap antigen, untuk mengeliminasi antigen tersebut. Dilihat dari beberapa kali pajanan antigen maka dapat dikenal dua macam respon imun yaitu respons imun primer dan respons imun sekunder.
5.Pertahanan tubuh ada 2 yaitu pertahanan tubuh spesifik dan pertahanan tubuh non spesifik.
6.Mekanisme imunitas meliputi imunitas selular, yang dalamnya sel T dan makrofag berpartisipasi dan imunitas humoral (dengan perantara antibodi) yang melibatkan dalam sel T, sel B dan makrofag.
7.Ditinjau dari cara memperolehnya, imunitas dibagi menjadi dua yaitu imunitas aktif, yaitu bila seseorang secara aktif membentuk sendiri imunitasnya terhadap suatu penyakit dan imunitas pasif, yaitu bila imunitas itu berasal dari luar yang kemudian masuk atau dimasukkan ke dalam tubuh.
8.Reaksi hipersensitivitas adalah suatu respon imun yang tidak diinginkan yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan sebagai akibat paparan (antigen) terhadap substrat yang secara intrinsik sebenarnya tidak berbahaya.
9.Reaksi hipersensitivitas dibagi menjadi 4 tipe yaitu tipe I, II, III, dan IV.
10.HIV- AIDS merupakan penyakit yang menyerang sistem imunitas manusia. HIV ditularkan melalui cairan tubuh, transfusi darah, jarum suntik, dan hubungan seks.



B.   Saran
yaitu untuk pembaca diharapkan dalam membaca makalah ini dapat lebih tahu dan memahami tentang pentingnya Sistem Imun sehingga pemahaman itu dapat diinformasikan kepada orang awam dan dapat diaplikasikan untuk diri sendiri dan dilingkungan. Selain itu penulis mengharapkan saran yang membangun yang dapat menjadi motivasi dalam pembuatan makalah-makalah berikutnya sehingga dalam pembuatan makalah berikutnya penulis lebih teliti dan lebih baik lagi dalam menyampaikan informasi dalam bentuk tertulis seperti makalah ini.















DAFTAR PUSTAKA
1.Aisa. Makalah Anatom dan Fisiologi Manusia (Sistem Imun). 2012. Kendari : Universitas Haluoleo. http://aisaayi.blogspot.com/2013/03/anatomi-dan-fisiologi-manusia.html. Diakses tanggal 26-2-2014.

2.Bloom dan Fawcett. Buku Ajar Histologi Edisi 12. 2002. Jakarta : EGC.
3.Gibson, John. Fisiologi dan Anatomi Modern Untuk Perawat Edisi 2. Jakarta : EGC.

5.      http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/

7.https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&cad=rja&uact=8&ved=0CD4QFjAD&url=http%3A%2F%2Ffarmasi.unud.ac.id%2Find%2Fwp-content%2Fuploads%2FHIPERSENSITIVITAS-presentasi.pdf&ei=5-xlU7LLOoKjugT56oHoAw&usg=AFQjCNGi7zGj4mC29ivaH3bReIPCKQt0Zw&bvm=bv.65788261,d.c2E


9.materi78.files.wordpress.com/2014/04/imun_bio3_4.pdf

10.Pearce, Evelyn C. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta : Gramedia.

11. Sophia,Yenny, dkk. 2013. Makalah Penyakit HIV-AIDS. Medan : Universitas Tjut Nyak      Dhien.
12.  Watson, Roger. Anatomi dan Fisiologi Untuk Perawat Edisi 10. Jakarta : EGC.