BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penggunaan
energii utnuk berbagai keperluan seperti industri, transportasi, dan rumah
tangga di hampir semua negara sepenuhnya bergantung pada bakar fosil ,
khususnya minyak bumi ( Krause, 2001)
Perkembangan kebutuhan
energi dunia yang semakin meningkat dan keterbatasan energi fosil menyebabkan
perhatian saat ini ditujukan untuk mencari sumber-sumber energi terbarukan yang
ramah lingkungan seperti energi surya, energi hidro, energi geotermal, dan
energi biomassa.
Biomassa merupakan
sumber energi terbarukan yang mempunyai potensi tinggi. Di negara Brasil dan Jepang
biomassa telah berhasil dikonversi secara efisien menjadi bioetanol, yang
sangat potensial sebagai campuran bahan bakar bensin. Bioetanol adalah cairan
biokimia hasil proses fermentasi gula dari sumber karbohidrat dengan menggunakan
bantuan mikroorganisme. Bioetanol dapat diproduksi dari berbagai bahan baku
yang terdapat di Indonesia seperti tebu, kelapa, air nira, aren, ubi kayu, ubi
jalar, dan lain sebagainya yang memiliki kadar karbohidrat tinggi.
Fermentasi adalah
proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen) .
Secara umum , fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi aerobik, akan
tetapi terdapat definisi yang lebih jelas tentang fermentasi sebagai respirasi
dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula adalah bahan
yang umum di dalam fermentasi. Bebberapa contioh hasil fermentasi adalah
etanol, asam laktat, hidrogen, bisa juga asam butirat atau aseton. Ragi dikenal
sebagi bahan baku umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol
dalam bir, anggur, dan minuman beralkohol lainnya.
Etanol adalah
cairan tidak berwarna yang mudah menguap dengan aroma yang khas. Ia terbakar
tanpa asap dngan lidah api berwarna biru yang terkadang-kadang tidak terlihat
pada cahaya biasa.
1.2 Tujuan Praktikum
Membuat etanol
secara fermentasi (Biosintesis) dari sukrosa (gula pasir).
1.3 Manfaat Praktikum
Mahasiswa atau
praktikan dapat mempraktekkan langsung cara mensintesis etanol dari tuak dimana
kemampuan ini dapat dikembangkan di masa depan sebagai ladang usaha
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. 1 Tuak
Tuak sering juga
disebut arak, yaitu produk yang mengandung alkohol. Bahan baku yang biasa
dipakai adalah: cairan yang diambil dari tanaman seperti nira dari pohon
kelapa, aren dan pohon siwalan atau tal. Kadar alkohol pada tuak berbeda-beda
tergantung daerah pembuatnya. Arak yang dibuat di pulau Bali dikenal dengan
nama Brem Bali, mengandung alkohol yang kadarnya cukup tinggi.
Tuak, disamping sebagai minuman juga merupakan
bahan baku untuk pembuatan gula dengan berbagai sebutan seperti gula aren atau
gula merah atau gula jawa karena orang Jawa memang lebih banyak
memproses tuak menjadi gula. Tuak merupakan sejenis minuman yang
beralkohol yang berasal dari fermentasi nira aren mengandung alkohol dengan
kadar 4 % (Sunanto, 1993).
2.2 Alkohol (Etanol )
Secara umum dikenal oleh masyarakat Indonesia adlah
sejenis minuman yang disebut arak. Bagi masyarakat Toba arak merupakan minuman
sehari-hari. Tuak merupakan minuman beralkohol yang bahan dasarnya nira aren (Arenga pinnata) mengandung alkohol kadar
4%. Pengolahan nira aren menjadi etanol sudah umum dilakukan petani arenm
antara lain daerah Minahasa Suleawesi Utara, dengan cara menampung nira hasil sadapan
di dalam tangki selama 2-3 hari tanpa menggunakan ragi, nira hasil fermentasi
kemudian disuling dengan alat penyulingan sederhana, akan menghasilkan
boietanol kadar 25%-435%.
Bioetanol merupakan senyawa alkohol yang diperoleh lewat
proses fermentasi biomassa dengan bantuan mikroorganesme. Bahan baku pembuatan
bioetanol dapat berupa ubi kayu, jagungm ubi jalar, tebu, dan lain sebaganya.
Semuanya merupakan tanaman penghasil karbohoidrat yang mudah ditemukan di
Indonesia.
Brazil merupakan negara yang telah berhasil mengembangkan
bioetanol. Di Brazil pada tahun 1990-an, etanol telah menggantikan 50%
kebutuhan bensin untuk keperluan transportasi. Dari angka ini, bioetanol telah
mampu menurunkan emisi CO2 hingga 18% (Gubitz, 1990)
Etanol adlah senyawa organik yang terdiri dari carbon, hidrogen,
dan oksigen sehingga dapat dilihat sebagai derivat senyawa hidrocarbon yang
mempunyai gugus hidroksil dengan rumus C2H5OH .
Etanol merupakan zat cair , tidak berwarna, berbau
spesifik, mudah terbakar dan menguap, dapat bercampur dengan air dalam segala
perbandingan.
a. Sifat-sifat fisis etanol
1.
Rumus molekul : C2H5OH
2.
Berat molekul :
46,07 gram/mol
3.
Titik didih pada 1 atm : 78,4 0C
4.
Titik beku : -1120 C
5.
Bentuk dan warna : Cair tidak berwarna (Perry, 1984)
b.
Sifat-sifat kimia etanol
1)
Berbobot molekul rendah
sehingga larut dalam air
2)
Diperoleh dari fermentasi
gula
Pembentukan etanol
enzim
C6H12O6 → CH3CH2OH
Glukosa Etanol
3)
Pembakaran etanol
menghasilkan CO2 dan H2O
Pembakaran
CH3CH2OH
+ 3 O2 →2 CO2 + 3 H2O + energi
(Fessenden
& Fessenden, 1997)
2. 3 Fermentasi
Fermentasi adlah
proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerob(tanpa oksigen). Secara
umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi
terdapat definisi yang lebih jelas.
Adapaun tipe-tipe
fermentasi dan reaksinya adalah sebagai berikut :
1.
Fermentasi Alkohol
Bebebrapa jasad renik
seperti ragi, glukosa dioksidasi menghasilkan etanol dan CO2 dlam
proses yang disebut fermentasi alkohol. Jalur metabolisme proses ini sama
dengan glikoslisi sampai dngan terbentuknya piruvat. Dua tahap reaksi enzim
berikutnya adlah reaksi perubahan asam piruvat menjadi asetaldehida , dan
reaksi reduksi asetaldehida menjadi lakohol. Dalam reaksi pertama piruvat
didekarboksilase , suatau enzim yang tidak terdapat pada heawan. Reaksi
dekarboksilase ini merupakan reaksi yang tak reversibel , membutuhkan ion MG2+
dan koenzim tiamin pirofosfat. Reaksi berlangsung melalui beberapa senyawa
antara yang terikat secara kovalen pada koenzim. Dalam reaksi terakhir,
asetaldehida direduksi oleh NADH dengan enzim alkohol dehidrogenase
menghasilkan etanol. Dengan demikian etanol dan CO2 merupakan hasil
akhir fermentasi alkohol, Dan jumlah energi yang dihasilkan sama dengan
glikolisis anaerob, yaitu 2 ATP/
2.
Fermentasi Asam Laktat
Fermentasi asam laktat banyak dilakukan oleh fungi dan bakteri tertentu
digunakan dalam industri susu untuk mebuat keju dan yoghurt.Aseton dan metanol
merupakan beberapa produk samping fermentasi mikroba jenis lain yang penting secara komersil.
Fermentasi asam laktat dibagi menjadi 2, yaitu :
a)
Fermentasi asam laktat
homofermentatif
b)
Fermentasi asam laktat
heterofermentatif
3.
Fermentasi Propionat
Propionat merupakan produk akhir fermentasi gula dan pati.
Sebagian besar energi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan produksi laktosa
diperoleh dari propionat. Bahan dengan kandungan karbohidrat mudah
terfermentasi sehingga menghasilkan propionat dan butirat relatif lebih tinggi
daripada asetat.
4.
Fermentasi Butirat
Fermentasi butirat
dilakukan oleh Clostridium sp yang nerupakan bakteri penghasil spora
heterogenus sebagai sakarolitik dan proteolitik. Tergolong bakteri anaerob.
Pasteur menyimpulak
bahwa menurutnya ada 2 fermentasi , yaitu :
a)
Fermentasi yang tidak
terorganisasi
Seperti yang ditemukan pada medium tumbuh
sel-sel ragi , dalam getah lambung dan dalam cairan pankreas.
b)
Fermentasi terorganisasi dengan
suatu cara tertetntu di dalam sel
Fermentasi ini menurut Pasteur Hanya terdapat
dan hanya bekerja di dalam sel hidup.
Bedasarkan tujuannya , proses fermentasi
dikelompokkan menjadi 4, yaitu :
a.
Fermentasi untuk
memproduksi sel mikroba atau biomassa
b.
Fermentasi untuk
memproduksi enzim
c.
Fermentasi untuk
memproduksi metabolisme primer dan sekunder
d.
Fermentasi untuk proses
transformasi atau modifikasi senyawa yang ditambah secara eksternal.
Fermentasi
dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu :
1. Semi tertutup
2. Sistem semi kontinyu
3. Sistem kontinyu
2.4 Destilasi
Destilasi pertama kali diteumkan oleh kimiawan Yunani
sekitar abad pertama masehi yang akhirnya perkembangannya dipicu terutama oleh
tingginya permintaan akan spiritus.
Destilasi atau penyulingan adalah suatu metode
pemisahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan mudah menguap (volatilitas)
bahan baku atau didefinisikan juga teknik pemisahan kimia yang berdasarkan
perbedaan titik didih. Dlam penyulingan , campuran zat dididihkan hingga
menguap dan uap ini akan didinginkan kembali dlam bentuk cairan. Zat yang
memiliki titik didih rendah akan menguap terlebih dahulu.
Jenis-jenis destilasi
1. Destilasi Sederhana
Dasar pemisahannya adalah berdasrkan titik didih
yang jauh atau dnengan salah satu komponen bersifat volatil (mudah menguap).
Jika campuran dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih rendah akan
menguap terlebih dahulu.
2. Destillasi Fraksionasi
Fungsinya adalah untuk memisahkan
komponen-komponen cair dua atau lebih dari suatu larutan berdasarkan perbedaan
titik didihnya. Destillasi ini juga dapat digunakan utnuk campuran dengan
perbedaan tiitk didih kurang dari 20 0C dan bekerja pada tekanan
atmosfer atau dengan tekanan rendah. Perbedaan destillasi sederhana dan
destillasi fraksionasi adalah pada kolom fraksionasi.
3. Destillasi Uap
Destillasi uap digunakan pada campuran-campuran
senyawa yang memiliki titik didih mencapai 2000C atau
lebih. Destillasi uap dapat menguapkan senyawa-senyawa ini dengan suhu
mendekati 1000C dalam tekanan atmosfer dengan menggunakan uap atau
air mendidih (Yastri Ayu Putri, 2013).
PEMBAHASAN
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel
dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Ada beberapa tipe fermentasi salah
satunya fermentasi alkohol, dimana bebrapa jasad renik seperti ragi, glukosa
oksidai menghasilkan etanol dan CO2 . Produk yang dihasilkan dari
proses ini adalah etanol.
Etanol banyak digunakan sebagai pelarut, germisida,
minuman, bahan anti beku, bahan bakarm dan senyawa untuk sintesis
senyawa-senyawa organik lainnya. Etanol sebagai pelarut banyak digunkan dalam
industri farmasi, kosmetika, resin, maupun laboratorium. Etanol dapat dicampur
dengan bensin dalam kuantitas yang bervariasi untuk mengurangi konsumsi bahan
bakar minyak bumi, dan juga untuk mengurangi polusi udara.
Dalam percobaan ini biosintesis alkohol dilakukan pada
tuak yang telah mengalami fermentasi dngan cara mendestillasikan tuak 100 ml pada
seperangkat alat destillasi yang dijaga suhunya pada 780C , dimana
angka ini merupakan titik didih alkohol./ Setelah menit ke 13, cairan pertama
mulai turun dan menetes ke dalam labu destillat. Selanjutnya destillasi
berjalan selama 2 jam hingga tidak ada lagi cairan etanol yang menetes turun.
Larutan etanol ini kemudian diukur dengan menggunakan
piknometer hingga diperoleh BJ, kemudian dilihat pada Tabel yang terdapat pada
Farmakope Indonesia kadar etanol sesungguhnya yang terdapat di dalam destillat,
maka diperoleh kadar etanol. Cara untuk mengetahui bahwa di dalam suatu
destillat atau larutan mengandung etanol adalah dengan cara mengoleskan larutan
tersebut di kulit. Jika terdapat etanol, maka akan terasa dingin dan larutan
tersebut segera menguap.
Pada percobaan ini diperoleh etanol sebanyak 10cc etanol
dengan pemerian bening dan jernih, mudah menguap, dingin, dan berbau khas.
Untuk pengujian bioetanol dapat dilakukan uji :
a.
Kadar etanol
b. Densitas
c. Spesific gravity
d.
Nilai kalor (heating
value)
Persamaan reaksi
C12H22O11
+ H2O → 2C6H12O16 → 4CH3CH2OH + 4CO2
Sukrosa Glukosa
dan fruktosa etanol
gas
KESIMPULAN
1. Fermentasi adalah suatu proses produksi energi dalam sel
dalam keadaan anaerobik
2. Etanol mempunyai banyak kegunaan, diantaranya : sebagai
pelarut, germisida, minuman, anti beku, bahan bakar, dan senyawa antara untuk
sintesis senyawa-senyawa organik lainnya.
3. Tuak merupakan sejenis minuman beralkohol yang berasal dari
fermentasi gula aren mengandung alkohol kadar 4%.
4. Etanol yang diperoleh dari percobaan ini adalah 10cc
DAFTAR PUSTAKA
Fessenden dan Fessenden. 1997. Kimia Organik Edisi Ketiga.
Jakarta : Erlangga.
Gubitz,G.M, M.Mittlelbch, dan M.Trabi.1999. Exploitation Of The
Tropical Oil Seed Palnt Jatropha Curcas L. Bioresource Technology, 67, 73-82.
Irawan, Bambang. 2010. Tesis : Peningkatan Mutu Minyak Nilam
dengan Ekstraksi dan Destillasi Pada Berbagai Komposisi Pelarut .Semarang
:Universitas Diponegoro.
Perry,R.H .1984 . Perry Chemical Engineering Hands Books.
Singapore : Mc Grow Hill.
Putri, Yasri Ayu, dkk. 2013. Satuan Operasi dan Proses
Destillasi. Malang : Universitas Brawijaya.
Rahayu, S.E, dan K R Kuswanto.1988. Teknologi Pengolahan Minuman
Beralkohol. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada.
v
BalasHapus